Pentingnya Sex Education Salah diartikan Sebagai hal yang Tabu
Kali ini saya akan membicarakan hal tabu yang sebenarnya biasa saja. Saya membahas ini dilihat dari sisi sains dan melepaskan diri dari norma apapun jadi tidak perlu keluar dari konteks. oke cekidot..
Masturbasi.
Masturbasi atau onani, intinya adalah kegiatan self service alias melayani diri sendiri agar hasrat sexual terpenuhi. Cara yang dilakukan bisa berupa menyentuh, menggesek, menggosok, dan me- me- lainnya yang intinya memberikan stimulasi pada area-area yang peka rangsangan seksual, misalnya alat kelamin. Stimulasi ini dilakukan sampai muncul sensasi orgasmik yang menyenangkan.
Dulu, masturbasi juga sempat disebut sebagai tanda gangguan mental. Namun kini, masturbasi dipahami sebagai pilihan yang bersifat pribadi atau perseorangan, dan tergolong aktivitas normal. Masturbasi membantu Anda memahami apa yang Anda sukai dan apa yang tidak, secara seksual. Pria yang melakukan masturbasi dapat melatih kontrol orgasme mereka. Sementara wanita dapat mengetahui bagaimana cara mencapai orgasme.
Faktanya, masturbasi merupakan aktivitas seksual yang paling sering dilakukan di dunia ini. Sebuah studi menunjukkan bahwa sekitar 89 persen wanita dan 95 persen pria pernah melakukan masturbasi.
Jadi buat yang melihat anak atau adiknya yang masih SD misal melakukan hal yg dijelaskan diatas, itu bukan lagi kelainan yaa melainkan sudah menjadi kondisi umum pada masa kini. Hal itu kebutuhan NORMAL saja, dan sehat(selagi tidak menyimpang).
Lalu kapan tepatnya manusia mulai merasakan nikmat-nya masturbasi?
Jawabannya adalah tergantung kapanpun itu dia mengeksplorasi dirinya sendiri dan menemukan titik ena mereka. Penelitian di Saudi taun 2010 menyebutkan usia termuda manusia melakukan masturbasi adalah 19 bulan. Satu setengah tahun saja. Masih bayi sudah ena.Namun tentu saja, di usia infantil, toddler, atau SD gitu biasanya yang mereka lakukan lebih ke rasa ingin tahu, terus nemu, terus menghayati :v. Mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan, mereka tidak tahu orgasme itu apa, mereka juga tidak tau itu sifatnya seksual atau ngga. Mereka cuma taunya dengan gerakan tertentu, ada sensasi menyenangkan yang mereka rasakan. Ya namanya insting sapiens dong, segala yang nikmat ya lakukan saja kenapa tidak, kan? hehehe.
Kalo anak SD mungkin akan biasa ya karena dengan canggihnya perkembangan dunia fana(teknologi) saat ini, bisa aja mereka nonton di internet atau temennya yang nonton dan mereka dikasih tau, atau bisa aja mereka mencontoh siapa gitu yang mereka lihat ngga sengaja, sehingga mereka tau apa itu orgasme dan apa itu sexual ways.
Tapi tetap saja sih, hal ini tidak menjadikan masturbasi menjadi salah dan tidak sehat. Bimbing saja mereka. Jelasin itu namanya apa. Jelasin kalo hal tersebut merupakan hal pribadi, yang seharusnya tidak dilakukan di depan umum.
Kalo mereka lagi asik sendirian, jangan diganggu, kalo perlu rapetin pintu kamarnya, kasih mereka private zone. Bocah-bocah itu manusia juga. Mungkin kamu juga tidak mau kan lagi nikmat udah mau nyampe eh diteriakin kayak maling. Didampingi saja buat diskusi kalo mereka ada pertanyaan. Bahkan kalo perlu, dijelasin caranya yang ngga berbahaya gimana, yang benar gimana.
Emang ada masturbasi yang bahaya? Tentu saja ada.
Tentu saja ada, jikalau dilakukan pada kondisi yang tidak tepat misalnya, atau seperti dibawah ini :
- Masturbasi yang dilakukan dalam keadaan tangan kotor, atau menggunakan alat-alat tertentu yang ngga bersih. Bahaya dong karena bisa mengkontaminasi vagina atau penis atau bagian-bagian lain milik kalian dengan kuman-kuman yang akhirnya bikin infeksi saluran kemih.
- Masturbasi yang dilakukan terlalu kasar atau terlalu kenceng. Bahaya, soalnya bisa bikin vagina atau penis kalian atau bagian-bagian lain milik kalian jadi lecet, merah-merah, bengkak, atau bahkan luka. Makin cepat gapapa tapi tetep keep it in safe pace.
- Masturbasi yang dilakukan sampai ganggu aktifitas seksual atau sampe kayak orang sakaw narkoba tidak bisa berhenti.
Beberapa manfaat dari masturbasi bisa Anda dapatkan, beberapa diantaranya :
- Memperbaiki suasana hati.
- Meringankan stres.
- Meringankan kram.
- Memperbaiki kualitas tidur.
- Merasakan kenikmatan ketika berhubungan seksual.
- Mengetahui apa yang diinginkan dan disukai ketika berhubungan seksual.
- Mencegah kehamilan tidak direncanakan.
- Mencegah penularan penyakit menular seksual.
Tapi apakah menurut sains, masturbasi bikin ketagihan?
Untuk masalah ini saya kurang tau sih, tapi penelitian bilang sih, nggak. Ketagihan yang berlebihan yang dialami mereka yang udah kena gangguan psikologis tadi sih kasus-kasus yang memang penyebabnya kompleks, bukan karena masturbasinya gitu, tapi karena keseluruhan aspek fisik dan mentalnya yang bekerjasama menyebabkan hal itu.
refference :
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2994165/
- https://www.webmd.com/parenting/features/caught-your-kid-masturbating
- https://www.webmd.com/sex-relationships/guide/masturbation-guide#1
- http://www.alodokter.com/sisi-positif-dan-negatif-masturbasi
- http://www.medicaldaily.com/masturbation-myths-debunked-why-do-we-masturbate-and-what-are-pros-and-cons-293730
Posting Komentar untuk "Pentingnya Sex Education Salah diartikan Sebagai hal yang Tabu"