Cerpen | Mimpi yang Sebenarnya adalah Isi Hatiku
Malam itu aku terbangun dari tidurku di sebuah gubuk tua.
"tik tik tik"
suara jam terdengar berdenting nyaring di telingaku, aku mencoba bangun dan melihat ke sekeliling ku dan yang terdapat hanyalah sebuah jam dinding tua dan berlumut tergeletak di sudut gubuk.
Aku mencoba mengambilnya dan ku lihat jam itu yang menunjukkan pukul 02.00. entah apa yang membuatku terbangun, aku pun tak tahu saat ini aku berada dimana.
Seingatku, aku sedang menonton acara TV malam tadi. Aku mencoba membuka pintu gubuk tua itu, alangkah terkejutnya aku, aku hanya melihat background hitam saja. Pikirku mungkin karena malam hari dan tak ada satupun penerangan di sekitar gubuk itu.
Aku masuk ke gubuk tua itu lagi dan berbaring sambil memikirkan "sebenarnya apa yang telah terjadi, dan dimana aku ini". Mataku terasa sangat berat, aku memutuskan untuk tidur dan memikirkan besok pagi.
Beberapa saat kemudian aku terbangun, aku beranggapan bahwa sudah pagi terlihat dari sinar matahari yang masuk dari celah-celah gubuk itu. aku beranjak dan keluar dari gubuk, betapa kagetnya aku, aku berada di tengah-tengah hutan. aku kebinggungan mencoba menelusuri hutan itu. Pada akhirnya cahaya matahari mulai memudar aku masih belum menemukan sesuatu di hutan ini.
Aku terengah-engah setelah mencari dan terus mencari, setelah beberapa saat kemudian aku melihat sesosok wanita yang lumayan jauh sambil melambai lambaikan tangannya. Aku mengejarnya sambil memanggilnya "Hei!! Hei Siapa disana!", aku masih terus mengejarnya tapi seolah olah orang itu menjauh, padahal aku melihatnya sedang berdiri tidak berlari.
Mengingat hari mulai gelap aku mengurungkan niatku mengejar wanita tadi, aku berjalan kembali ke gubuk tadi tapi waktu seolah olah berjalan sangat cepat, suasana gelap menyelimutiku seketika, bahkan hawa dingin sangat menyengat sekali. " krekk krek kretrakkk" suara benda yang terdengar rapuh terinjak disusul tubuhku yang terjun kebawah seolah olah ada ruangan tepat dibawah yang ku injak tadi, aku berpikiran "Aku pasti mati" dengan keadaan yang masih terjun dan belum mangapai dasar.
Perasaan lega setelah aku mencapai dasar lantai itu dalam kondisi selamat tanpa rasa sakit pun. Aku mulai beranggapan sebenarnya apa yang terjadi, menggapa aku terjatuh seperti dari lantai yang tinggi dan tidak merasakan sakit sedikitpun.
Seketika mataku tertuju di salah satu sisi ruangan itu. Terdapat sebuah kaca besar seukuran layar tancap dalam kondisi blur. Aku terus melihatnya dan semakin lama gambar yang berada di balik kaca itu semakin jelas.
Ternyata aku melihat anak kecil dalam kondisi yang sama sepertiku tapi aku tak bisa melihat wajahnya karena dia membelakangiku, menatap sebuah kaca yang masih blur. Tapi ada sedikit perbedaan, ada seorang wanita seumurannya berdiri di sampingnya, herannya anak itu seperti tidak menyadari kehadiran wanita itu.
Aku berteriak-triak sambil mengedor-gedor kaca itu "Oiii dek, tu ada orang disampingmu, apa kamu tidak menyadarinya?", anak itu sepertinya sadar dengan suaraku tapi tiak dengan wanita yang berada di sampingnya, dia pelan pelan menoleh kehadapanku. Tepat sebelum aku melihat wajah penuhnya aku sontak terbangun dari tidurku.
Aku menyadari yang tadi itu adalah sebuah mimpi, tapi aku masih penasaran siapa wanita yang kulihat pertama kali tadi dan siapa dua orang yang berada di balik kaca tadi. Serta apa yang sebenarnya terjadi dalam mimpiku tadi........
Beberapa bulan sudah terlewati entah mengapa mimpi itu sudah tidak menemuiku lagi,beberapa referensi sudah kubaca tentang mimpi tapi aku masih tidak tahu maksud dari mimpi yang dulu sering terjadi ini, aku mulai berpikir apa itu sebuah peringatan atau memang gambaran. gambaran yang selama ini aku tidak rasakan tapi tanpa sadar selama ini telah kusimpan gambaran akan sseorang yang pernah menjalin hubungan dekat denganku.
Memang dulu pernah ada seseorang yang menyimpan rasa padaku tapi aku tak tahu itu memang benar atau hanya perasaanku saja.
aku masih sedikit ingat saat itu, saat dimana kami berlima berpergian bersama ke salah satu daerah di Jogja.
Carpen Karangan : Agus Dwi A.
Judul : Mimpi yang Sebenarnya adalah Isi Hatiku
Ditulis : 27 September 2018
ia <3
#110825
Saya pernah begitu mencintai seseorang dari dunia maya. Tidak pernah bertemu, tidak pernah bertatap muka. Anehnya saya merasa nyaman. Dan lucunya, dia pernah menjadi alasan saya begitu bahagia.
Posting Komentar untuk "Cerpen | Mimpi yang Sebenarnya adalah Isi Hatiku"